Powered By Blogger
Imamul Khair Hanifa
23412646

www.gunadarma.ac.id
http://23412646.student.gunadarma.ac.id
imam.hanifa [ @ ] student.gunadarma.ac.id

Sunday, April 27, 2014

Menafsirkan 1 lagu Indonesia yang menuliskan tentang Indonesia

Cokelat - Bendera
Biar saja ku tak sehebat matahari
Tapi s'lalu ku coba tuk' menghangatkanmu
Biar saja ku tak setegar batu karang
Tapi s'lalu ku coba tuk' melindungimu

Biar saja ku tak seharum bunga mawar
Tapi s'lalu ku coba tuk mengharumkanmu
Biar saja ku tak seelok langit sore
Tapi s'lalu ku coba tuk mengindahkanmu

Bridge:
Ku pertahankan kau demi kehormatan bangsa
Ku pertahankan kau demi tumpah darah
Semua pahlawan-pahlawanku
Reff:
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini

Merah putih teruslah kau berkibar
Ku akan slalu menjagamu ........ oh oh oh

Berdasarkan lirik dari lagu Group Band Coklat yang berjudul bendera diatas, dapat dilihat bahwa makna dari lagu tersebut penuh dengan semangat nasionalisme. Lagu ini menceritakan bagaimana keinginan dari kaum muda yang terus menjaga sang merah putih agar tetap berkibar. Dalam lagu ini jelas tersirat makna bahwa apapun kekurangan yang dimilki oleh masing-masing individu tidak menjadi alasan untuk tidak mempertahankan dan mengharumkan Indonesia. Mempertahankan demi tumpah darah semua pahlawan-pahlawan. Semangat yang tinggi di tunjukkan pada lirik lagu ini. Dengan cara apapun, ingin membuat Merah putih (Indonesia) terus berkibar dan berjaya di dunia. Itulah kewajiban setiap warga Negara, menjaga dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

SUMBER

Program/Rencana bila menjadi anggota legislatif

Seandainya saya menjadi anggota legislatif, berikut ini rencana/program yang akan saya lakukan :

1) perbaikan mutu pendidikan. Perombakan kurikulum agar dapat mencerdaskan anak bangsa tanpa terlalu membebankan materi pelajaran kepada siswa.

2) pemerarataan pendidikan gratis, bukan hanya di Jakarta saja. Namun merata di seluruh Indonesia. Pemberian dana berupa uang tunai dirasa tidak efisien, karena masih banyak penyalahgunaan baik dari pihak sekolah maupun dari siswa terkait.

3) memperbanyak usaha rakyat terutama di daerah, selain mengurangi pengangguran, upaya ini diharapkan dapat menambah pendapatan daerah dan menciptakan dan mengembangkan produk unggul sehingga menjadi komoditas yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah pendatang di Jakarta setiap tahunnya

4) meminimalisir impor barang

5) memperkuat pasukan militer


6) perbaikan program kesehatan, agar menyebar luas ke seluruh Indonesia, bukan hanya di Jakarta

Tanggapan dan mencari jalan keluar terhadap lokalisasi

Lokalisasi adalah istilah yang berkonotasi sebagai tempat penampungan wanita penghibur dan Wanita Tuna Susila (WTS). Atau bahasa kasarnya tempat psk biasa mangkal. Di beberapa daerah istilah lokalisasi pun memiliki beragam nama. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa tempat lokalisasi populer.
Tanggapan saya mengenai lokalisasi sangat mengkhatirkan. Diantara banyaknya para pelaku sek komersial (PSK), ada yang sudah berusia diatas 50 tahun, adan yang sudah mempunyai anak bahkan ada anak di bawah umur yang di kerjakan sebagai wanita "penghibur" atau PSK. Dengan adanya lokalisasi, penyebaran penyakit HIV/AIDS juga menjadi lebih mudah tersebar. 
                                  
Jalan keluar terhadap lokalisasi :
1.      Menutup Lokalisasi
2.      Memberikan wawasan atau pengetahuan terhadap bahayanya seks bebas.
3.      Membuka lapangan kerja baru untuk para PSK.
4.   Memberi pelatihan ketarampilan kepada para PSK. Para PSK akan mendapatkan pelatihan atau mengembangkan keahlian yang mereka miliki. Sehingga mereka dapat membuka usaha atau bekerja sesuai dengan keahlian mereka masing-masing.
5.  Memberi dana bantuan –seperti halnya BLSM yang sudah ada– agar bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri.
6.  "Memanusiakan manusia”. Maksudnya kita menutup lokalisasi atau menggusur lokalisasi tidak menggunakan kekerasan. Dan kita memperlakukan para PSK tidak dengan mencemooh atau menjatuhkan mereka.

Tanpa adanya peran aktif dan pengawasan yang ketat untuk memperbaiki ini semua, solusi yang disarankan menurut saya dan beberapa pihak lainnya hanya akan menjadi kata-kata biasa yang tak berarti sehingga lambat laun akan semakin merusak moral bangsa ini.